Negara
kita Indonesia tercinta sudah mengalami sejarah panjang dari waktu ke waktu.
Peradaban manusia dari waktu ke waktu silih berganti meninggalkan bekas-bekas
yang masih dapat kita temukan hingga saat ini. Mulai dari peradaban masa pra
aksara hingga mendekati kehidupan modern. Sejarah terpahit dialami Indonesia
selama ratusan tahun ketika bangsa-bangsa barat mulai menjamah negeri ini.
Awalnya mereka berniat baik, yaitu hendak membeli rempah-rempah di negeri ini
untuk dijual kembali ke negaranya. Namun, lama kelamaan setan merasuki mereka
hingga sifat serakah tertanam di hati mereka dan akhirnya negara-negara barat
saling memperebutkan negeri ini. Penjajah dari negeri Spanyol, Portugis,
Belanda dan Inggris telah memberi penderitaan besar pada rakyat. Ditambah lagi
kedatangan Jepang yang ternyata jauh lebih kejam dari penjajah Eropa menambah
sejarah pahit negeri ini.
Kedatangan
bangsa-bangsa asing ke negara ini telah membawa perubahan besar pada negeri
ini. Perlakuan penjajah di masa silam yang selalu menempatkan penduduk pribumi
di kasta paling bawah telah memberikan asumsi negatif pada masyarakat, bahkan
hingga saat ini. Karena perlakuan penjajah di masa silam banyak masyarakat yang
hingga saat ini belum bisa berpikir positif atas kelangsungan hidupnya sendiri.
Masih banyak masyarakat negeri ini yang seakan menyerah pada nasib. Jika dahulu
banyak pabrik-pabrik, perkebunan dan pertanian yang dikuasai penjajah, maka
saat ini pertambangan, kekayaan laut, kekayaan alam dan perusahaan-perusahaan
yang berdiri kokoh di setiap pelosok negeri ini sebagian besar masih dikuasai
negara asing.
Sadarkah kita bahwa penjajahan belum berakhir
? jika dahulu imperalisme kuno
memberlakukakan kerja paksa dan perbudakan, kini imperalisme modern
lebih mengarah pada bagaimana cara mengusai suatu negeri ? negera-negara asing
berlomba-lomba membangun perusaan di negeri ini dengan membuatnya merangkap
tiga posisi sekaligus, yaitu sebagai penyedia bahan baku, sebagai penyedia
tenaga kerja dan sebagai tempat pemasaran hasil produksi. Sadarkah kita bahwa
selama ini kita dibodohi ? lalu mengapa semua ini bisa terjadi ? alasannya
sangat sederhana. “Kita tak mau bekerja keras dan membangun kemakmuran untuk
negeri ini”. Apakah kita tega berpangku tangan melihat orang asing hidup
berwahan menikmati hasil kekayaan alam ini sementara masih banyak masyarakat
kita yang hidup miskin ?
Sebagian
besar masyarakat kita hanya menjadi tenaga kerja bawahan di perusahaan asing.
Penyebabnya karena sebagian masyarakat kita hanya lulusan sekolah dasar atau sekolah
menengah. Memang pemerintah sudah menyelenggarakan program wajib belajar, namun
masih saja ada masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan karena tak memiliki
kesempatan . Alasannya bermacam macam, mulai dari karena menjadi tulang
punggung keluarga, malas belajar hingga ada juga yang berpendapat bahwa sekolah
tinggi tidak menjamin masa depan. Seakan-akan masyarakat kita banyak yang tak
peduli pada kenyataan yang terjadi pada negeri ini. Seakan-akan mereka juga
menyerah pada nasib mereka dan tak punya ambisi untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik.
Marilah
kita rebut kembali kekayaan negeri ini. Mari bekerja keras untuk menciptakan
kemakmuran negara. Bekerja keraslah untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar