body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Minggu, 10 Mei 2015

Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan dan Pemerintahan pada Masa Kolonial Belanda



Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan dan Pemerintahan pada Masa Kolonial Belanda

A.   Penjelajahan samudra
Ada beberapa faktor yang mendorong penjelajahan samudra, yaitu :
1)    Keinginan untuk mencari kekayaan (Gold)
2)   Keinginan untuk mencari kejayaan (Gospel)
3)   Keinginan untuk menyebarkan agama nasrani (Glory)
4)   Perkembangan IPTEK
a) Munculnya teori heliosentris dari Copernicus yang menyatakan matahari adalah pusat tata surya dan bumi berputar pada posrosnya. Bentuk bumi tidak rata, tapi bulat. Hal ini mendorong banyak orang untuk membuktikannya.
b)   Berkembangnya teknik pembuatan kapal
c)    Ditemukannya senjata mesiu
d)   Ditemukannya kompas
5)   Jatuhnya kota Konstatinopel ke tangan islam Turki tahun 1453

B.    Kedatangan bangsa Portugis di Indonesia
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia adalah Portugis, yaitu pada tahun 1511. Adapun proses kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia adalah :
1)    Pada tahun 1509 bangsa Portugis tiba di Malaka dibawah pimpinan Diego Lopez Squiera dan melakukan kontak dengan Sultan Mahmud Syah (penguasa Malaka)
2)   Pada tahun 1511 Portugis dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil membuat benteng untuk memperkuat kedudukan Portugis di Malak
3)   Pada tahun 1512 Portugis dibawah pimpinan De Abreau telah sampai di Maluku Utara. Di Ternate Ia berhasil mengadakan hubungan dengan Sultan Hairun
4)   Pada tahun 1524 Portugis mengadakan perjanjian kerja sama dengan kerajaan hindhu Pajajaran dan mendapat ijin membuat benteng di Sunda Kelapa.
5)   Pada tahun 1540 pendeta Portugis Fransiscus Xaverius tinggal di Maluku untuk menyebarkan agama katholik
6)   Pada tahun 1605 Portugis tedesak oleh Belanda dan menyingkir ke Timor-Timur sampai tahun 1976

Tujuan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia adalah untuk mencari dan berdagang rempah-rempah. Bangsa Indonesia berusaha menentang kedatangan mereka dengan alasan :
a)    Kedatangan bangsa Portugis akan menyaingi pedagang-pedagang islam
b)   Kedatangan Portugis akan merampas kedaulatan-kedaulatan raja di Indonesia

Kedatangan Portugis membawa pengaruh-pengaruh sebagai berikut :
a.    Berkembangnya agama katholik di Maluku
b.    Berkembangnya musik keroncong di Portugis
c.    Peninggalan bangunan berupa benteng-benteng
d.    Nama-nama orang Indonesia menggunakan nama orang Portugis
e.    Benda-benda peninggalan Portugis berupa meriam

C.    Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia
Pelopor penjelajahan samudra bangsa Spanyol adalah Christophorus Columbus dan Ferdinand Magelhaens. Pada tahun 1521 kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku. Sebelum sampai di Maluku, kapal dagang tersebut telah melewati Filiphina, Kalimantan Utara, Tidore, Bacan dan Jailolo. Datangnya bangsa Spanyol disambut baik oleh Tidore karena mau membantu dalam menghadapi Ternate yang didukung Portugis. Tujuan kedatangan Spanyol adalah untuk mencari rempah-rempah. Hal ini menyebabkan Portugis tersaing, sebab Portugis telah memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Keduanya tidak hanya bersaing dalam perdagangan, tetapi juga bersaing menghadapi Maluku.

Untuk menghindari konflik yang berkepanjangan, pada tahun 1526 mereka sepakat menandatangani perjanjian saragosa, yang isinya :
1)    Bangsa Portugis menguasai Maluku hingga Tanjung Harapan
2)   Bangsa Spanyol menguasai Filiphina

Sejak perjanjian itu, Spanyol meninggalkan Indonesia dan menuju Filiphina.

D.   Kedatangan Belanda di Indonesia
Bangsa Belanda datang pertama kali di Indonesia tahun 1596 mendarat di Pelabuhan Banten dipimpin oleh Cornelius de Houtman dan Pieter Keyzer. Belanda datang yang kedua kalinya di Banten tahun 1596 dipimpin Jacob Van Neck dan Warwijk. Tujuannya mencari remaph-rempah dan menjajah. 

E.    Kedatangan Inggris ke Indonesia
Sejak abad ke-16 bangsa Inggris sudah berdagang sampai di India, bahkan mendirikan kongsi dagang EIC (East India Company) pada tahun 1600 M berpusat di Calcuta, yang akhirnya meluas sampai Asia Tenggara.
Sejak abad ke-18 EIC menjalin hubungan denga beberapa tempat di Indonesia, misalnya dengan kerajaan Aceh. Inggris mendirikan kantor dagang dengan ijin Sultan Iskandar Thani. Kegiatan dagang juga dilakukan di Jayakarta, Banjar, Gowa dan Maluku. Tetapi Inggris gagal menanamkan pengaruhnya di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar